Potensi ekonomi dari sumber daya pesisir dan laut Indonesia sangat besar, sehingga masyarakat pesisir banyak bergantung pada sumber daya alam laut dan pesisir. Namun, mayoritas masyarakat pesisir mengalami hambatan dalam akses pengetahuan, modal, hingga infrastruktur untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka. Salah satu komoditas utama nelayan daerah Desa Demaan, Jepara adalah rajungan. Sekelompok nelayan telah membentuk Forkum Komunikasi Nelayan Rajungan Nusantara (Forkom Nelangsa) sebagai wadah aspirasi nelayan rajungan dalam upaya pengelolaan berkelanjutan. Sebelumnya, TAKA pernah bekerja sama dengan Forkom Nelangsa untuk memberikan kapasitas public speaking dan administrasi mereka, baca selengkapnya di sini. Sehingga pada kesempatan ini, TAKA mendukung program PLN Peduli bersama IndoZone dan BenihBaik dengan menginisiasi program Pemberdayaan Nelayan Rajungan dan Bantuan Alat Tangkap untuk kelompok nelayan rajungan di Desa Demaan, Jepara.
Dalam program ini, TAKA memberikan pelatihan bagi nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan sambil mendukung perikanan berkelanjutan. Pelatihan pertama yang diberikan adalah pembuatan bubu rajungan berjendela. Peserta yang hadir merupakan nelayan rajungan anggota Forkom Nelangsa. Kegiatan dilaksanakan di Sekretariat Forkom, Desa Demaan Jepara dengan pemateri ketua Forkom Nelangsa Pusat, Pak Mustain.
Bagaimana TAKA mendukung perikanan berkelanjutan beriringan dengan bantuan alat tangkap? Baca selengkapnya di sini.
TAKA juga memberikan pelatihan pengolahan rajungan (mulai dari perebusan, metode pengupasan, pemilahan bagian-bagian rajungan berdasarkan nilai jual hingga pengemasan) beserta strategi marketing untuk meningkatkan harga jual rajungan oleh nelayan rajungan Jepara. Materi diberikan oleh Milka Putri Novianingrum dan Elsa Lusia Agus, asisten dosen Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Pada pelatihan ini dihadiri oleh istri-istri nelayan sehingga mereka dapat mendukung sektor UMKM hasil perikanan. Dengan antusiasme yang tinggi oleh peserta, pelatihan dilanjutkan dengan materi literasi keuangan yang dibawakan oleh Mima Ratna Maya, administration and finance manager TAKA. Materi ini diberikan karena keresahan nelayan yang hidup bergantung dengan hasil laut, sebagian besar kesulitan saat masa paceklik. Sehingga dengan adanya pelatihan keuangan rumah tangga, diharapkan istri-istri nelayan dapat membantu mengelola keuangan dari pendapatan harian dan dapat menyisihkan dana untuk menabung.
Selain kegiatan pelatihan untuk peningkatan kapabilitas nelayan dan istri, TAKA mendistribusikan bantuan fasilitas dari PLN Peduli, IndoZone, dan BenihBaik untuk nelayan Forkom Nelangsa berupa alat tangkap dan transportasi penangkapan ikan, prasarana pendukung sekretariat Forkom Nelangsa, rumah produksi rajungan, karamba karantina rajungan, hingga lampu jalan di Desa Demaan, Jepara (Baca di sini).
Selepas program, BenihBaik mengadakan seremoni penutupan kegiatan dengan mengundang PLN Peduli dan IndoZone di Aula Kelurahan Desa Demaan. Perwakilan istri nelayan, Bu Nunung menyampaikan bantuan dan program yang diberikan bermanfaat bagi nelayan dan istri untuk diaplikasikan kedepannya menjadi kelompok nelayan yang mandiri. Para tamu undangan kemudian diajak Pak Heri selaku Ketua Forkom Nelangsa Simpul Jepara untuk mengunjungi titik-titik diletakkannya bantuan dari program ini. Walaupun hujan tidak berhenti sedari pagi, semangat peserta dan tamu undangan sangat tinggi untuk melihat hasil keluaran dari program yang telah diinisiasi oleh TAKA dan BenihBaik. Acara kemudian ditutup dengan jamuan makan bersama dengan menu rajungan dan foto bersama seluruh tamu undangan.
“Harapannya, program untuk pemberdayaan nelayan bisa berkelanjutan sehingga Forkom Nelangsa Simpul Jepara dapat menjadi kelompok nelayan rajungan yang mandiri dan dijadikan percontohan bagi nelayan lain.” Tutup Mustain pada jamuan makan.
Mustain, Ketua Forum Komunikasi Nelayan Rajungan Nusantara Pusat
(Avicenna Wijayanto)