Kajian Pengelolaan Kawasan Konservasi di Manatuto, Timor Leste
Pemerintah Timor Leste bersama dengan Program ATSEA 2 berkolaborasi dengan UNDP Timor Leste dan Yayasan TAKA dalam menjalankan program untuk pengelolaan kawasan konservasi. Program bertajuk kolaborasi ini memiliki tujuan dalam pengelolaan kawasan konservasi di daerah Manatuto. Daerah Manatuto sendiri merupakan suatu distrik/kotamadya yang ada di wilayah timur dari Dili, ibu kota Timor Leste.
Perjalanan TAKA dalam program ini dimulai dari koordinasi tim TAKA dengan tim United Nations Development Programme (UNDP) Timor Leste dan Ministry of Agriculture, Livestock, Fisheries and Forestry (MALFF) di Dili pada tanggal 10–17 Maret 2024. Koordinasi ini membahas terkait rencana kegiatan pengambilan data, mulai dari sosial ekonomi masyarakat hingga data biofisik yang akan di lakukan di Perairan Manatuto.
Dari Dili, kami melanjutkan perjalanan ke daerah Manatuto yang ditempuh selama 6 jam melalui jalur darat. Di daerah Manatuto, terdapat kecamatan Barique yang termasuk ke zona pesisir terutama tiga desa di dalamnya yaitu Desa Aubeon, Abat Oan dan Uma Boco. Warga pesisir disana merupakan komunitas yang paling banyak bergantung pada kawasan Perairan Manatuto untuk mencari ikan ataupun memanfaatkan sumber daya pesisir dan laut lainnya. Oleh karena itu, di keesokan harinya kami melakukan koordinasi kepada pemerintah desa untuk mensosialisasikan tujuan kegiatan yang akan dilakukan di Kecamatan Barique kepada kepala desa Aubeon, Abat Oan dan Uma Boco. Kegiatan sosialisasi selain dihadiri oleh kepala desa setempat juga dihadiri oleh perwakilan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), warga sekitar dan aparat pemerintah yang berwenang di ketiga lokasi tersebut.
Setelah dilakukan sosialisasi program ini, tim TAKA mewawancarai tiap kepala desa untuk mengetahui bagaimana profil desa yang ada di masing-masing daerah. Selain itu kegiatan dilanjutkan dengan mengatur jadwal Pokmaswas dan nelayan agar bisa dikumpulkan untuk melakukan forum group discussion dengan tujuan mengetahui potensi yang ada di Perairan Manatuto. Dibantu dengan peta perairan Manatuto, dalam diskusi ini para nelayan memberikan informasi dan memetakan dimana saja lokasi pemanfaatan dan biota yang terdapat di Perairan Manatuto. Melalui informasi ini nantinya akan menjadi bahan rekomendasi untuk dokumen yang akan disusun sebagai potensi perairan yang dapat menjadi acuan perlunya pembentukan kawasan konservasi di Perairan Manatuto
Selain data sosial ekonomi masyarakat, tim TAKA juga menggali potensi sumber daya melalui pendataan biofisik terkait ekosistem pesisir di sekitar Perairan Manatuto. Pendataan ini dilakukan dengan cara pemantauan dan penilaian. Dari hasil pemantauan drone dan ground check hanya ditemukan ekosistem mangrove saja dan tidak terdapat ekosistem lamun serta terumbu karang. Survei secara langsung juga dilakukan dengan melakukan penyelaman di 3 titik pengamatan untuk menjustifikasi bahwa di sepanjang Perairan Manatuto tidak terdapat ekosistem terumbu karang dan lamun.Â
Beberapa temuan yang unik menurut hasil wawancara dan temuan di lapangan terdapat indikasi titik nursery ground dari hiu martil karena nelayan sering mendapatkan tangkapan ikan tersebut dan banyak diperjualbelikan oleh masyarakat disana.Â
Setelah melakukan pendataan sosial ekonomi masyarakat serta pendataan biofisik perairan, tim TAKA mengumpulkan dan mengkaji bersama hasil temuan yang didapatkan sehingga dapat membentuk dokumen proper hasil kajian pengelolaan kawasan konservasi untuk Perairan Manatuto.
Adapun pelaporan hasil program ini dilakukan pada tanggal 10 Juli 2024 oleh perwakilan tim TAKA di MALFF Office, Dili, Timor Leste melalui kegiatan consultative workshop  di hadapan kementerian MALFF, Directorate General, tim UNDP, perwakilan kecamatan Barique, kepala desa dan perwakilan masyarakat tiap desa target (Desa Aubeon, Abat Oan dan Uma Boco). Melalui kegiatan ini, dilakukan paparan dan diskusi untuk mendapatkan masukan dari para peserta yang hadir sehingga dapat menjadi rekomendasi untuk menyempurnakan dokumen proper. Hasil dari kajian ini juga menampilkan rekomendasi zonasi kawasan konservasi Perairan Manatuto dalam satu peta management plan yang didapatkan dari analisa hasil temuan di lapangan seperti lokasi penangkapan, lokasi ekosistem existing, dan biota yang menjadi potensial untuk dilindungi dalam kawasan tersebut.Â
(Arrico Fathur Y. B.)