“Cuaca panas diiringi deburan angin asin khas pesisir. Ditemani hamparan karpet biru laut jauh dipandang mata serta ratusan manusia yang bergaya khas anak muda”.
Begitulah kondisi Pulau Panjang saat ini, Pulau yang lokasinya kurang lebih 4 Km di sebelah barat Pelabuhan Kartini, Kabupaten Jepara berdiri gagah sendirian. Sejak beberapa bulan terakhir, Pulau Panjang ramai dikunjungi oleh para wisatawan domestik tidak hanya dari kawasan Jepara tetapi dari luar kota seperti Semarang, Kudus dll. Hal ini tidak lepas dari keseriusan Pemerintah Daerah Jepara dalam “merenovasi” Pulau Panjang. Dulunya pulau ini lebih banyak didatangi oleh warga sekitar sekedar untuk berwisata religi. Namun, saat ini sudah banyak wisatawan baik dari anak muda, orang tua bahkan keluarga yang datang untuk berlibur menikmati pesona keindahan Pulau Panjang.
Hal ini tidak terlepas dari usaha serius Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara dalam mengelola Pulau Panjang dengan mencanangkannya sebagai kawasan konservasi melalui Keputusan Bupati Jepara No. 522.5.2/728 Tahun 2013 tentang Pencadangan Kawasan Taman Pulau Kecil Pulau Panjang, Kabupaten Jepara.
Dalam mendukung program dari Pemerintah Daerah Jepara, TAKA bersama dengan PLTU TJB, Universitas Diponegoro, serta kelompok masyarakat menetapkan beberapa parameter konservasi untuk sumberdaya biologi, perlindungan, dan keanekaragaman hayati di Pulau Panjang. Dengan Ikon kegiatan “1000 cemara, 1000 lamun dan 1000 karang” diharapkan Pulau Panjang mampu menjadi salah satu contoh kegiatan konservasi yang berhasil memberikan manfaat bagi segala lini masa masyarakat Jepara pada khususnya dan sekitar kawasan Jepara pada umumnya.
Beberapa langkah program konservasi yang telah dilaksanakan oleh tim antara lain :
Survey pemilihan lokasi penghijauan vegetasi
Survey ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui lokasi potensial atau prioritas dalam pelaksanaan penghijauan yaitu lokasi yang terancam abrasi serta jarak tanam
Pelatihan pembibitan dan pemeliharaan vegetasi pantai
4 orang masyarakat perwakilan dari Kelompok Nelayan Berkah Samudra (3 orang) dan 1 orang dari IKAMAT (Ikatan Alumni Kesemat), UNDIP diikutkan dalam pelatihan (training) pembibitan dan pemeliharaan tanaman di Mangrove Center, Tuban, Jawa Timur.
Tujuan dari kegiatan ini adalah dimaksudkan agar program penghijauan Pulau Panjang selain untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemberdayaan masyarakat juga agar program tersebut berhasil guna.
Penanaman dan perawatan Cemara Laut di Pulau Panjang
Sebanyak 1.000 bibit Cemara Laut diperoleh dari Mangrove Center, Tuban. Bersama dengan 16 anggota Kelompok Nelayan Berkah Samudra bibit Cemara Laut tersebut ditanam pada lahan berpasir pulau dengan rincian 360 bibit ditanam di kiri kanan jalan lingkar utara), 275 bibit ditanam di jalan lingkar selatan bagian timur dan pantai berpasir sisi selatan pulau serta 265 bibit ditanam di kiri kanan jalan lingkar selatan ke arah barat. Sedangkan 100 bibit sisanya disediakan untuk peresmian acara.
Pemasangan terumbu Buatan Artificial Patch Reef (APR) dan Transplantasi Karang
Pemasangan APR dilakukan pada tanggal 7-8 Juni 2015 dan 21-22 September 2015. Fungsi pembuatan APR ini diselaraskan dengan kegiatan transplantasi karang yang dilakukan yaitu untuk menciptakan habitat karang yang tersusun atas komunitas karang di P. Panjang.
Hasil dari pengamatan setelah 100 hari APR mulai menghadirkan habitat barukoloni karang cabang tumbuh pesat, substrat APR ditumbuhi CCA dan makro algae seperti Padina, avertebrata dan ikan-ikan karang. Ikan family Pomacentridae dan Bleniidae telah ditemukan di lingkungan APR.
Transplantasi Lamun
Sebanyak 1000 bibit lamun Lamun ditransplantasi di perairan P. Panjang pada 3 (tiga) titik sisi Utara Timur pulau dengan variasi transplant 5 (lima) jenis Lamun dari perairan Teluk Awur Jepara yaitu Enhalus acoroides, Cymodocea serrulata. Cymodocea rotundata, Halophila ovalis dan Thalassia hemprichi.
Pemilihan lokasi transplantasi didasarkan pada kurangnya tutupan lamun di lokasi, sisi Utara Timur P. Panjang serta adanya kesamaan substrat dengan lokasi donor di perairan Teluk Awur, Jepara. Transplantasi menggunakan metode jangkar atau disebut TERFs (Transplanting Eelgrass Remotely with Frame system). Metode ini dilakukan dengan cara mengikat rimpang lamun pada jangkar besi dan ditancapkan kedalam substrat pada titik-titik yang ditentukan dengan cara menggali substrat terlebih dahulu sebelum ditanam. Kemudian menutupnya dengan substrat setelah ditanam agar transplan lamun yang terikat pada jangkar besi lebih kokoh dan tidak mudah tercabut.
Penyediaan papan informasi dan himbauan perlindungan
Papan informasi diletakan di beberapa lokasi strategis agar bisa terlihat oleh para wisatawan yang datang ke P. Panjang. Selain memuat informasi terkait jenis-jenis biota yang berada di kawasan P. Panjang ada juga himbauan untuk menjaga kelestarian dengan tidak membuang sampah sembarangan atau tidak merusak lingkungan dengan menginjak karang ataupun mengambil biota.
Hingga saat ini Papan Informasi menjadi primadona destinasi para wisatawan untuk mengambil gambar sebagai penanda mereka telah mengunjungi P. Panjang. Hal ini sedikit kurang telah menimbulkan kesadartahuan (awareness) para wisatawan untuk selalu menjaga keindahan P. Panjang.
TAKA, Pemda Jepara, PLTU TJB, UNDIP serta Kelompok Kerja yang ikut terlibat dalam program konservasi ini berharap agar program ini nantinya menjadi contoh pengelolaan konservasi yang bisa diterapkan di kawasan lain dengan juga melibatkan masyarakat / kelompok lokal agar program tersebut berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang tinggal di sekitar P. Panjang khususnya dan Pemkab Jepara pada umumnya.