Dewasa ini sampah menjadi suatu permasalahan besar yang hadir dimanapun lokasi kita tinggali. Apapun yang kita lakukan hampir tidak lepas dari aktivitas yang menghasilkan sampah. Manajemen pengelolaan sampah yang kurang baik menambah urgensi terhadap solusi yang nyata dalam memerangi masalah sampah di Indonesia. Hal kecil seperti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya bisa dikatakan “jauh panggang dari api”. Beberapa tempat wisata yang notabene sebagai tempat kita untuk melepas lelah karena daerahnya yang masih bersih dan asri lama kelamaan menjadi kotor karena sampah yang dihasilkan oleh para wisatawan itu sendiri. Salah satu contoh adalah Kepulauan Karimunjawa di Kabupaten Jepara.
Menurut data dari Pak Arif Rahman, ketua dari Asosiasi Operator Wisata karimunjawa menjelaskan bahwa dalam satu dekade terakhir wisatawan yang datang ke Karimunjawa mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Dalam 1 minggu wisatawan yang datang untuk belibur ataupun penelitian bisa mencapai 1000 – 1500 orang. Secara ekonomi hal tersebut berdampak positif bagi warga Karimunjawa. Dalam 5 tahun terakhir bisnis homestay meningkat sedemikian pesat, hal ini tentu saja mampu menambah lapangan kerja bagi warga sekitar dan juga sektor pariwisata lainnya di Karimunjawa. Namun, jika tidak disikapi dengan baik maka bahaya laten sampah yang dihasilkan dari aktivitas wisata sangat berbahaya bagi kelangsungan wisata bahari di Karimunjawa.
TAKA sebagai LSM yang bergerak dalam isu konservasi pesisir dan laut berkolaborasi dengan Guy’s Trust serta ratusan mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Semarang melakukan aktivitas coastal cleanup di Pulau Cemara Kecil yang terletak tidak jauh dari pulau Karimunbesar. Kegiatan ini sendiri selain bertujuan untuk memperingati hari “World Ocean Day 2016″ yang jatuh pada hari ini (8/6/16) juga mananamkan rasa tanggungjawab kepada para pelaku wisata atas aktivitas yang telah lakukan, salah satunya adalah untuk hal kecil yaitu membuang sampah sesuai dengan tempatnya.
Kegiatan bersih pantai ini dilakukan pada hari Senin 16 Mei lalu di pulau Cemara Kecil, Karimunjawa. Dalam pelaksanaannya coastal cleanup dibagi menjadi 2 kategori yaitu darat dan laut. Total 116 mahasiswa yang mengikuti kegiatan dibagi menjadi 10 kelompok, satu kelompok melakukan pengambilan sampah di laut dan kelompok yang lain melakukan aktivitas pengambilan sampah di darat. Masing-masing kelompok diberi target sampah apa saja yang dikumpulkan. Sampah yang telah dikumpulkan kemudian disortir dan dimasukan ke dalam beberapa karung sesuai dengan jenisnya, antara lain : kayu, kaca, plastik, besi, dan kertas. Sampah yang memiliki nilai jual seperti besi, kaca, dan plastik dibawa ke Karimunbesar dibawa ke pulau Karimunbesar untuk dikumpulkan kemudian dijual ataupun dimanfaatkan untuk keperluan lain. Kemudian sisanya seperti sampah kayu dikumpulkan di TPA dan akan diproses lebih lanjut lagi.
Selain melakukan aktivitas bersih pantai, pada event ini juga dilakukan penyerahan donasi dari kitabisa.com yang di lead oleh TAKA dengan tujuan untuk membantu kebutuhan operasional pengelolaan sampah Pak Jasmar. “Saya sangat berterimakasih dengan kawan-kawan dari TAKA dan Universitas Diponegoro yang rela membantu saya untuk membersihkan sampah di Karimunjawa. Semoga niat baik kawan-kawan bisa membuat Karimunjawa terbebas dari sampah plastik yang makin lama mengotori pantai-pantai di Karimun.” Terang pak Jasmar.
Miko Budi Raharjo