Siapa yang tak tahu penyu?
Reptil laut yang mencuri perhatian ini merupakan salah satu hewan yang cukup populer di Kepulauan Derawan hingga dijadikan ikondaerah. Perairan Kepulauan Derawan dikenal sebagai habitat terbesar penyu hijau di Indonesia dan habitat terbesar penyu hijau nomor delapan di dunia. Kepulauan Derawan dikenal sebagai habitat penting bagi dua jenis penyu, yaitu penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Pulau Derawan dan Pulau Sangalaki merupakan tempat bertelur bagi para penyu, khususnya penyu hijau, terbesar di Indonesia sekaligus menjadi obyek wisata alam di Kepulauan Derawan.
Yayasan WWF Indonesia bekerja sama dengan Yayasan TAKA untuk melakukan kegiatan Reef Health Monitoring (RHM) di KKP3K Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (10/06). Dalam kegiatan pemantauan kesehatan terumbu karang, terlihat penyu hijau dan penyu sisik dengan berbagai ukuran yang sedang berenang dan mencari makan pada beberapa titik pemantauan di Pulau Derawan, Pulau Panjang, Pulau Maratua. Pulau Kaniungan Besar, Pulau Mataha dan Bilang-bilangan. Terpantau populasi penyu cukup tinggi pada site Turtle Traffic di Perairan Pulau Maratua-Kakaban, namun disayangkan terdapat banyak sampah yang dapat menjadi ancaman bagi para penyu maupun ekosistem terumbu karang.
Semua jenis penyu di Indonesia telah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomer 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Hal ini disebabkan oleh kenyataan dilapangan bahwa jumlah penyu mengalami penurunan secara drastis akibat perburuan dan tanpa seganja tertangkap oleh nelayan. Telur, karapas dan daging penyu kerap kali diburu karena permintaan konsumen yang tinggi. Apabila terus-menerus terjadi, maka populasi penyu akan terus menurun secara drastis.
Tak hanya bertemu di dalam air, Tim RHM Kepulauan Derawan sempat melihat proses bertelurnya penyu hijau di Pulau Derawan (08/06). Terlihat seekor penyu hijau sedang membuat sarang untuk bertelur. Bertelurnya penyu hijau di Pulau Derawan merupakan fenomena yang diawasi oleh masyarakat Pulau Derawan untuk menghindari adanya penjarahan telur penyu. Kegiatan seperti patroli malam kerap kali dilakukan warga untuk mengantisipasi adanya pelanggaran terhadap pelestarian penyu di Pulau Derawan.
Tahukah kamu, bahwa penyu yang sedang bertelur sangat sensitif terhadap gangguan? Oleh karena itu, saat penyu sedang bertelur, dilarang untuk menganggu seperti mengambil foto dengan cahaya flash.
Sebagai satwa yang dilindungi, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikan penyu. Hal ini dapat dimulai dengan langkah kecil seperti menjadi wisatawan yang baik dengan menghindari penggunaan plastik, tidak mengkonsumsi penyu dalam bentuk apapun (cinderamata, makanan, dll.), hingga turut serta langsung dalam upaya pelestarian penyu.
Yuk, jaga penyu!
Chiesa Fathirayan