kelasTAKA: Generasi Muda dan Konservasi Laut

kelasTAKA: Generasi Muda dan Konservasi Laut

kelasTAKA kembali diadakan!

Dalam situasi new normal, kelasTAKA diadakan via daring. kelasTAKA perdana pada tahun 2020 ini membawakan materi yang sangat menarik yaitu tentang “Generasi Muda dan Konservasi Laut”

Generasi muda memiliki peranan yang sangat penting. Sebagai calon penerus bangsa, generasi muda lah yang bisa menentukan masa depan – maka kerap disebut sebagai agen perubahan (agent of change). kelasTAKA menghadirkan 3 pemateri yang membawakan topik-topik yang mengulas bagaimana generasi muda dapat berperan dalam konservasi laut Indonesia.

Pembicara dan Moderator kelasTAKA: Generasi Muda dan Konservasi Laut

Pada hari Sabtu (15/08), Athena Syarifa, perwakilan dari Jaringan Konservasionis Muda Indonesia (Tambora Indonesia) membawakan materi pertama tentang ‘Generasi Muda sebagai Agent of Change’. Ia menjelaskan tentang urgensi konservasi di Indonesia dan bagaimana orang yang bergerak di bidang ini masih sangat terbatas.

“Konservasi adalah bidang multidisiplin, tidak hanya peneliti atau biologist yang berperan, karena sejatinya pengambilan keputusan pada akhirnya pun di tangan pihak lain [pemerintah],” jelasnya.

Sebagai bidang multidisiplin, semua orang dapat ikut berperan – tidak terkecuali generasi muda. Tidak harus sebagai peneliti! Semua orang dapat bergerak dalam konservasi laut di bidangnya masing-masing. Ia menjelaskan bagaimana ketertarikan, dedikasi, jejaring, kegigihan, dan optimisme adalah beberapa modal yang dibutuhkan untuk orang mulai bergerak di bidang konservasi.

Sebagai salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan oleh generasi muda, Talida Salma, perwakilan dari Greenpeace Ocean Defender, membawakan materi yang sangat berhubungan dengan generasi muda saat ini. Materi ‘Kampanye untuk Meningkatkan Awareness Isu Konservasi’ dibawakan untuk menggambarkan bagaimana generasi muda dapat bergerak dalam konservasi via media sosial.

Memang yang menjadi ciri khas generasi muda saat ini adalah adanya perkembangan teknologi. Paparan dunia digital pada generasi muda membeuka peluang dan ruang gerak yang lebih besar. Ia menjelaskan bagaimana dengan modal post di Instagram atau satu video di TikTok pun sudah dapat mempengaruhi dan mengedukasi masyarakat.

Ternyata kampanye tidak melulu harus turun ke jalan, via daring – secara digital pun sudah dapat memberikan dampak yang serupa.

Faqih Akbar Alghozali dari Elasmobranch Project Indonesia (EPI) membawakan materi terakhir tentang Citizen Science untuk konservasi laut. Citizen science adalah kegiatan atau kajian ilmiah yang dilakukan oleh masyarakat. Citizen science melibatkan partisipasi masyarakat dalam suatu kajian ilmiah. Tentu hal ini sangat dibutuhkan, mengingat luasnya wilayah Indonesia yang mana belum tentu seorang peneliti bisa mengunjungi seluruhnya. Melalui Citize science, upaya konservasi dilakukan melalui penyampaian pengetahuan saintifik dan dorongan kepada publik.

“Knowledge is power, knowledge shared is power amplified,” ucapnya, mengutip Robert Noyce.

Generasi muda dapat berperan dan berkontribusi langsung dalam konservasi laut melalui kegiatan citizen science ini. “Data yang dikumpulkan melalui citizen science sangat dibutuhkan,” jelasnya. Proyek citizen science sudah banyak di dunia konservasi global, namun di Indonesia masih terbatas. Elasmobranch Project Indonesia merupakan salah satu proyek citizen science di Indonesia yang bergerak di bidang konservasi Elasmobranchii. Selain EPI, Reefcheck Indonesia juga telah melakukan hal yang sama di bidang ekosistem terumbu karang.

Ternyata, peluang generasi muda untuk bergerak di bidang konservasi – termasuk konservasi laut itu besar ya! Tidak harus terjun ke lapangan atau pun jalan, dari rumah atau melalui media sosial pun sudah bisa memberikan dampak. Mulai dari aksi-aksi kecil untuk lingkungan, seperti contohnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa botol minum atau memilah sampah di rumah, jika aksi kecil tersebut dilakukan oleh banyak orang tentu dampaknya akan besar.

“Salah satu cara yang dilakukan dan perlu dilakukan oleh semua orang adalah belajar,” kata para pemateri di penghujung sesi tanya jawab sebagai penutup kegiatan. Ilmu adalah modal yang sangat penting untuk konservasi.

Semoga sesi singkat ini dapat memotivasi para peserta dan generasi muda di Indonesia untuk mulai mengambil peran di bidang konservasi, termasuk konservasi laut di Indonesia


Bagi kamu yang ketinggalan sesi kelasTAKA ini dapat menyaksikan kembali di Youtube Channel TAKA Conservation!

Maula Nadia

%d blogger menyukai ini: