Kawasan konservasi merupakan suatu kawasan yang memiliki ciri khas biota ataupun ekosistem yang bertujuan untuk dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga pembentukan kawasan konservasi tersebar di berbagai daerah dengan jenis yang berbeda beda mulai dari ujung barat sampai dengan ujung timur.
Kawasan konservasi untuk perairan terdiri dari 2 jenis, yaitu Kawasan Konservasi Laut yang diinisiasi oleh Kementerian Kehutanan dan Kawasan Konservasi Perairan Laut yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (Baca selengkapnya disini)
Setiap pulau besar di Indonesia memiliki kawasan konservasi perairan termasuk juga Pulau Jawa. Kali ini TAKA mengulas tentang beberapa kawasan konservasi perairan di Pulau Jawa. Berdasarkan pembagian wilayahnya, kami membagi Pulau Jawa menjadi 3, Jawa bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur. Mari kita mulai dengan mengulas dari bagian yang paling kiri, yaitu Jawa bagian barat (Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat). Lihat peta kawasan konservasi di Pulau Jawa disini
Berikut merupakan ulasan beberapa Kawasan Konservasi Perairan yang ada di Jawa bagian barat..
Kawasan Konservasi Laut
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu
TNL Kepulauan Seribu masuk dalam daerah administrasi DKI Jakarta. Kawasan dengan luas 107,849 Ha ini diatur dalam SK Menhut Nomor 8310/Kpts-II/2002. TNL Kepulauan Seribu menjadi satu-satunya TNL di ibu kota negara dan termasuk salah satu dari 7 Taman Nasional Laut di bawah Kementerian Lingkungan Hidup.
TNL Kepulauan Seribu merupakan tempat perlindungan Penyu Sisik. Selain itu juga terdapat hutan bakau, terumbu karang, dan lamun. Lokasi ini terbagi menjadi beberapa zona, yaitu Zona Inti Taman Nasional, Zona Perlindungan, Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Zona Pemukiman Taman Nasional, dan Zona Pemukiman.
Cagar Alam Laut Leuweung Sancang
Cagar Alam Laut Leuweung Sancang terletak di selatan Kabupaten Garut. Kawasan konservasi yang satu ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat. Cagar Alam Laut Leuweung Sancang ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.682/Kpts-II/1990.
Cagar Alam Laut Leuweung Sancang memiliki ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan didominasi hutan mangrove dalam kawasannya yang seluas 1.150 HaPada ekosistem mangrove, tercatat bahwa terdapat spesies Avicennia alba, Rhizopora, Bruguiera spp., serta Aegiceras corniculata. Lokasi ini juga kaya akan flora dan fauna. Leuweung Sancang menjadi rumah dari salah satu dari 15 jenis Rafflesia di Indonesia, Rafflesia patma. Owa Jawa, primata endemik jawa yang terancam punah, juga dapat ditemukan disini.
Cagar Alam Laut Pananjung Pangandaran
Cagar Alam Laut Pananjung Pangandaran berada di Provinsi Jawa Barat. Luas cagar alam lautnya mencapai 470 Ha. Pada 1934 awalnya kawasan ini merupakan Suaka Margasatwa, kemudian pada tahun 1961 berubah menjadi Cagar Alam. Berdasarkan SK Menhut No. 225/Kpts-II/1990, adanya terumbu karang menjadikan lokasi ini Cagar Alam Laut.Cagar Alam Laut Pangandaran banyak didominasi oleh karang keras, seperti Acropora sp., Fungia sp., Goniopora sp., dan Alveopora sp.. Selain itu, juga banyak ikan karang seperti Heniochus sp., Chactodon sp., Plectorhyncus sp, Apolemichtys sp. Dengan potensi baharinya, saat ini kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran digunakan sebagai wisata alam. Didukung dengan ekosistem terumbu karang, lokasi ini menjadi salah satu destinasi wisata snorkeling dan diving di Provinsi Jawa Barat
Suaka Margasatwa Laut Sindangkerta
Suaka Margasatwa Laut Sindangkerta terletak di wilayah pemangkuan Seksi Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya, Bidang KSDA Wilayah III Ciamis, Balai Besar KSDA Jawa Barat. Kawasan ini memiliki luas 90 Ha dan ditetapkan oleh Menteri Kehutanan No. 6964/Ktps-II/2002. SML Sindangkerta difokuskan sebagai tempat pelestarian biota laut dan terumbu karang. Selain itu, kawasan ini juga merupakan tempat penetasan Penyu Hijau, Penyu Lekang, dan Penyu Sisik. Sedikitnya 6000 telur penyu ditetaskan dan dilepasliarkan setiap tahunnya dari kawasan ini.
Taman Wisata Alam Pulau Sangiang
Taman Wisata Alam Pulau Sangiang terletak di Provinsi Banten. Pada awalnya lokasi ini merupakan Cagar Alam, kemudian melalui Kepmen Kehutanan No.55/Kpts-II/1993 menjadi Taman Wisata Alam dengan luas 528.15 Ha.
Kawasan ini memiliki 3 tipe vegetasi, salah satunya yaitu vegetasi hutan payau yang didominasi oleh Bruguera favifolia, Avicennia alba, Sonneratia alba, dan Excoecaria agallocha. Selain itu, di lokasi ini juga terdapat terumbu karang serta ikan karang, seperti Chaetodon sp., Pomacentrus sp., dan Acanthurus sp.TWA Pulau Sangiang memiliki wisata bahari berupa scuba diving, snorkeling, dan memancing. Disini tersedia perahu-perahu dengan dasar kaca yang memperkenankan para wisatawan untuk melihat keindahan dasar laut dari permukaan.. Selain wisata bahari, terdapat wisata sejarah yang berupa sisa-sisa peninggalan perang dunia kedua, yaitu benteng bekas pertahanan Jepang. Ternyata dulu Pulau Sangiang dijadikan sebagai pertahanan laut terdepan oleh armada laut militer Jepang.
Kawasan Konservasi Perairan
Kawasan Konservasi Laut Pandeglang
Kawasan Konservasi Laut Pandeglang terletak di Provinsi Banten. Kawasan yang diatur dalam SK Bupati No. 660/Kep.369-Huk/2007 ini termasuk dalam Kawasan Konservasi Perairan Daerah dengan luas sekitar 7.391 Ha . Kawasan Konservasi Laut Pandeglang memiliki tutupan karang keras yang bervariasi dengan kondisi baik hingga buruk. Namun, jika dibandingkan dengan kawasan lain di Provinsi Banten, lokasi ini memiliki terumbu karang dengan kategori yang baik.
Kawasan Konservasi Pesisir Kabupaten Sukabumi
Kawasan Konservasi Pesisir Kabupaten Sukabumi yang lebih dikenal dengan Taman Pesisir Penyu Pantai Pangumbahan terletak di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pantai Pangumbahan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dengan luas kawasan sebesar 270.609 Ha yang diatur dalam KepMen KP 5/KEPMEN-KP/2016. Taman Pesisir Penyu Pantai Pangumbahan menjadi lokasi strategis dalam upaya pelestarian Penyu Hijau dengan adanya situs penetasan dan pemijahan. Pada tahun 2007-2012, ditemukan 14.189 Penyu Hijau yang mendarat di kawasan ini. Melihat dari potensinya, kawasan ini telah menjadi kawasan penetasan semi alami sejak 1973 dan termasuk dalam kawasan percontohan nasional.
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Ciamis
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Ciamis terletak di bagian timur Jawa Barat. Kawasan yang meliputi 5 kecamatan ini (Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cijulang, dan Cimerak) memiliki luas 29.823,99 Ha. Kawasan ini diatur dalam Peraturan Bupati Ciamis No. 15 Tahun 2008.Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Ciamis lengkap memiliki 3 ekosistem pesisir, yaitu mangrove, lamun, dan terumbu karang. Ditemukan 18 jenis mangrove yang didominasi oleh Rhizopora apiculate di kawasan ini. Selain itu, di wilayah ini juga ditemukan lamun yang didominasi oleh Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides. Terumbu karang yang ada didominasi oleh karang massif dengan berbagai jenis ikan karang Di sisi lain, KKPD Ciamis juga merupakan tempat Penyu Hijau dan Penyu Sisik bersarang.
KKM HMAS Perth
Kawasan Konservasi Maritim HMAS Perth (Her Majesty’s Australian Ship Perth) terletak di sekitar Pulau Panjang, Banten. Kawasan ini dikelola Pemerintah Daerah Provinsi Banten dan ditetapkan berdasarkan Kepmen KKP No.21/KEPMEN-KP/2018. Lokasi ini merupakan situs arkeologi maritim berupa bangkai kapal perang HMAS Perth peninggalan Perang Dunia II. Tidak hanya sebagai peninggalan penting bagi sejarah dan penunjang ilmu pengetahuan, tetapi lokasi ini juga direncanakan untuk menjadi lokasi wisata selam. Bangkai kapal HMAS Perth banyak ditinggali oleh terumbu karang dan menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan.
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Indramayu
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Indramayu terletak di Provinsi Jawa Barat, terdiri dari Pulau Biawak, Pulau Gosong, dan Pulau Candikian. Kawasan ini memiliki luas sekitar 720 Ha diatur dalam SK Bupati No. 556/Kep.528 Diskanla/2004. Dalam membantu pengelolaan kawasan ini dibentuk Forum pengelola Kawasan Konservasi pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pulau Biawak, Gosong, dan Pulau Candikian.Pulau Biawak memiliki 2 ekosistem pesisir, yaitu mangrove dan lamun. Beberapa jenis mangrove yang ditemukan di wilayah ini adalah mangrove yang sudah langka dijumpai di pantai utara Jawa, contohnya Sonneratia spp, Avicennia sp, Bruguier asp, Rhizopora sp, Ceriops sp, Acanthus sp, Lummitterae, Xylocarpus, Aigicera, Nipa sp, dan Heriera sp. Ekosistem terumbu karang di wilayah ini sangat padat dan didominasi karang keras.
Ternyata cukup banyak kawasan konservasi yang ada di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat ya! Sebagian besar kawasan konservasi ini dikembangkan sebagai lokasi pariwisata, dengan tujuan agar kawasan tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan ekosistem, namun juga untuk masyarakat.
Lutfia Nurul I.
Sumber:
- Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (Dit. KKJI). 2013. Informasi Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil. Jakarta (ID) : Kementerian Kelautan dan Perikanan.
- Endratno, Simbolon D, Wiryawan B, Yusfiandayani R. 2013. Pola Pemanfaatan perikanan tangkap di Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Ciamis. J Teknologi Perikanan dan Kelautan. 4(1):21-29.
- Ermawan RF. Analisis model bisnis ekowisata Taman Pesisir Penyu Pantai Pengumbahan , Kabupaten Sukabumi [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
- Mustari AH. 2019. Cagar Alam Leuwung Sancang, Kekayaan Alam yang Tidak Ternilai Harganya.
- Pane EP, Muhaman IN. Wiadnya DGR. 2020. Pengelolaan Konservasi : Studi Kasus Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan Kabupaten Sukabumi. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VIII. 126-130.
- Suraji, Rasyid N, Kenyo AS, Jannah AR, Wulandari DR, Saefudin M, Ashari M, Widiastutik R, Kuhaja T, Julitanto E. 2015. Profil Kawasan Konservasi Provinsi DKI Jakarta. Jakarta (ID) : Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan.
- Wicaksono MA, Elfidasari D, Sarimin, Baban. 2015. Sektor favorit mendarat dan bertelur Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Taman Pesisir Pantai Penyu Pangumbahan Sukabumi Jawa Barat. Prosiding Semnas Biodiversitas. 4(2):67-70.
- Wisha UJ, Gemilang WA, RIdwan NNH. 2020. Kawasan Konservasi Maritim Situs Kapal Tenggelam HMAS Perth dan USS Houston. Jakarta (ID) : AMAFRAD Press.