Mengenal Kajian Daya Dukung Wisata Selam

Mengenal Kajian Daya Dukung Wisata Selam

Semakin banyak wisatawan, semakin baik? Apakah benar demikian?

Jawabannya belum tentu. Destinasi wisata pesisir dan bawah laut Indonesia memang mengundang banyak wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan menikmati keindahan tersebut. Kalau banyak wisatawan, maka semakin banyak pemasukan yang diterima oleh masyarakat lokal. Tetapi, jangan lupakan aset yang perlu dipertahankan yakni ekosistem alam yang di dalamnya terdapat biota unik, keanekaragaman hayati, dan keindahannya. Bisa dibayangkan jika aset utama ini rusak secara perlahan karena tidak terkendalinya kedatangan wisawatan. Apalagi jika kawasan tersebut termasuk dalam kawasan konservasi. Karena itu, sangat penting menerapkan prinsip ekowisata.

Salah satu kegiatan pariwisata yang paling banyak diminati di pesisir dan laut yaitu wisata selam. Pada pengembangan wisata selam ini, diperlukan pengelolaan dan manajemen yang baik untuk keberlanjutannya. Langkah utama dalam proses ini adalah mendapatkan data serta informasi terkait daya dukung wisata selam.

Apa itu daya dukung wisata selam?

Daya dukung adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan makhluk hidup. Ada berbagai macam metode yang bisa digunakan untuk pengambilan data lapang. Salah satu metode yang bisa digunakan yaitu metode sensus visual bawah air

Lalu, metode seperti apa yang digunakan ?

Metode sensus visual bawah air dilakukan sekitar 40 menit di empat variasi kedalaman, yaitu 20 meter, 15 meter, 10 meter, dan 5 meter. Pengamatan dilakukan oleh lima pengamat, yaitu pengamat bentik (substrat), karateristik lokasi, biota karismatik atau ikan, pengamat onboard, dan pemimpin penyelaman. Pengamat karakteristik mencatat kontur perairan, karakteristik lokasi, biota yang dijumpai, serta daya tarik lokasi. Misalnya lokasi yang biasanya ditemukan banyak penyu, pari manta, ikan bergerombol, nudibranch dll. Pengamat onboard mengamati peristiwa di permukaan perairan dan melakukan tracking dengan GPS.

Data lapang yang didapatkan kemudian dianalisis untuk melihat daya dukung fisik dan daya dukung aktualnya. Daya dukung fisik dihitung berdasarkan jumlah kunjungan yang dapat ditampung area tertentu dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan daya dukung aktual dilihat dari faktor koreksi sosial, kerapuhan, dan aksesibilitas angin.

Hasil dari analisis ini dapat menunjukkan tingkat kepadatan di lokasi selam. Semakin padat, dapat menimbulkan gesekan antar penyelam yang berujung pada ancaman kerusakan terumbu karang. Selain itu, analisis faktor koreksi dapat membantu menunjukkan banyaknya pengunjung yang dapat ditampung oleh lokasi selam. Terdapat standar tertentu bagi wisatawan yang harus dipenuhi sebelum melakukan aktivitas menyelam yaitu memiliki sertifikat penyelaman yang sesuai dengan standar di setiap lokasi penyelaman.

Setiap wisata selam memiliki daya tarik dan risiko tersendiri. Karena itu perlu dilakukan kajian daya dukung sebagai bentuk pengelolaan dan pengembangan yang berkelanjutan. Tidak hanya untuk menjaga ekosistem, namun juga sebagai bentuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan ketika menyelam. Unduh infografis Daya Dukung Wisata Selam oleh Yayasan TAKA disini (Lutfia Nurul I.)

Infografis Daya Dukung Wisata Selam (TAKA, 2022)

%d blogger menyukai ini: