Bycatch adalah bagian dari hasil tangkapan yang bukan merupakan tangkapan utama. Maka dapat dikatakan bahwa bycatch merupakan hasil tangkapan yang tidak disengaja.
Bycatch atau yang disebut sebagai hasil tangkapan sampingan meliputi seluruh biota yang bukan menjadi tujuan utama penangkapan.
Banyak hewan yang dilindungi menjadi bycatch dalam kegiatan perikanan, termasuk penyu, lumba-lumba, paus, hiu, dugong, burung laut, dan sebagainya. Selain hewan yang dilindungi, ikan juvenil (masih kecil/berukuran kecil/belum dewasa) pun sering menjadi bycatch. Penangkapan yang berlebihan pada juvenil ikan dapat mengakibatkan turunnya stok ikan di masa yang akan datang, karena sudah berkurangnya juvenil, yang nantinya akan menjadi ikan dewasa, di laut. Bycatch menjadi salah satu ancaman kepada sumberdaya laut.
Penanganan dan Mitigasi Bycatch
Salah satu biota laut yang sering kita temui sebagai bycatch/ tangkapan sampingan adalah penyu. Ada beberapa hal yang harus dilakukan apabila kita menemukan bycatch mengacu pada BMP (Better Management Practices) WWF-Indonesia. BMP adalah panduan praktis terhadap bycatch yang dapat diterapkan oleh nelayan, masyarakat ataupun orang yang terlibat dalam kegiatan perikanan. Langkah langkah yang dapat kita lakukan apabila menemukan penyu sebagai bycatch:
- Jika menemukan penyu yang tertangkap pada alat tangkap sebaiknya pelankan mesin kendaraan untuk mendekati penyu
- Perhatikan ukuran penyu, apabila terlalu besar sebaiknya lepaskan mata pancing yang terkait pada penyu secara perlahan dan hati hati agar tidak menambah luka pada penyu
- Jika berukuran keci, naikkan ke atas kapal dengan bantuan jaring lalu lepaskan semua mata pancing yang terkait pada penyu
- Apabila sudah terlepas, jangan lupa untuk catat kondisi penyu yang sudah dilepaskan untuk dilapokan kepada pemerintah setempat
Baca Panduan Penanganan Penyu sebagai Bycatch disini (WWF-Indonesia)
Upaya Pencegahan Bycatch
Ada pun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya bycatch atau hasil tangkapan sampingan:
- Memperbesar ukuran mata jaring untuk menghindari tertangkapnya ikan-ikan kecil/juvenil
- Memperbesar ukuran kail
- Menghindari penggunaan kawat pada cabang tali pada alat penangkapan ikan jenis rawai
- Menggunakan alat tangkap ramah lingkungan
Nelayan merupakan kunci penting dalam mengurangi bycatch. Dengan alat tangkap yang ramah lingkungan yang sesuai dengan ukuran ikan dan tidak merusak terumbu karang dapat menanggulangi efek dari kegiatan ini. Selain itu hewan hewan yang terancam punah juga harus diperhatikan untuk karena dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem yang ada di Laut. Nelayan, Pemerintah dan Masyarakat juga harus memahami tentang hal ini agar dapat saling mengingatkan. Pemahaman tentang cara menangani bycatch harus disosialisasikan guna untuk mengurangi bycatch.
Rizky Erdana
Sumber:
WWF-Indonesia. 2011. Panduan Pengoperasian Tuna Longline Ramah Lingkungan Untuk Mengurangi Hasil Tangkapan (Bycatch). Jakarta : WWF-Indonesia
Didi Sadili dkk. 2015. Pedoman Umum Penanganan Hasil Tangkap Sampingan (BY-CATCH) Hiu Pada Penangkapan Ikan. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut – Kementerian Kelautan dan Perikanan.
WWF-Indonesia. 2014. BMP Panduan Penanganan Penyu Sebagai Hasil Tangkapan Sampingan (Bycatch). Jakarta :WWF-Indonesia