Menuju Peringatan Hari Penyu Sedunia 2023: Merayakan dan Melindungi Teman Laut Kita

Menuju Peringatan Hari Penyu Sedunia 2023: Merayakan dan Melindungi Teman Laut Kita

Pada kesempatan sebelumnya, TAKA berkolaborasi dengan KKP dan Yayasan WWF Indonesia dalam pelaksanaan Pelatihan dan Pembentukan Tim First Responder di tahun sebelumnya. Kolaborasi ini kemudian berlanjut untuk penyusunan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Penyu Sedunia. Diperingatinya penyu pada setiap tanggal 16 Juni bertujuan untuk menyoroti pentingnya peran penyu bagi ekosistem laut. Selain itu, hari peringatan ini juga menjadi penyadartahuan masyarakat untuk turut ikut menjaga dan melestarikan biota tersebut.

Berkaitan dengan hal itu, Yayasan TAKA turut mengambil bagian bersama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut – KKP dan Yayasan WWF Indonesia untuk melaksanakan serangkaian kegiatan 2023 Indonesia Sea Turtle Symposium sejak Februari 2023, yaitu:

  1. Sosialisasi RAN Konservasi Penyu 2022-2024
    Bogor, 15 Februari 2023
    Jumlah partisipan: 108 orang
  1. Bimtek Online Penyu: Penanganan Bycatch Penyu dan Keterdamparan 
    Online, 30 Mei 2023
    Jumlah partisipan: 297 orang
  1. 2nd Indonesia Smart Gear Competition
    Jakarta, 15 Juni 2023
    Kompetisi terkait inovasi teknologi untuk meminimalisir hasil tangkapan sampingan (Bycatch) pada penyu dan spesies ETP lainnya
  1. Threatened Species Working Group Meeting
    Jakarta, 12 Juni 2023
    Jumlah partisipan: 31 orang
  1. Shellbank and Asia Pacific Marine Turtle Genetic Working Group
    Jakarta, 13 Juni 2023
    Jumlah partisipan: 45 orang

Pada tanggal 14-15 Juni 2023, telah dilaksanakan puncak dari kegiatan 2023 Indonesia Sea Turtle Symposium and The Greater Coral Triangle Region di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Indonesia dengan tema kegiatan: The Pathways of Sea Turtle Conservation and Studies in Indonesia and the Greater Coral Triangle Region: Progress, Current Status and Future Directions. Para peneliti penyu berkumpul pada kegiatan ini untuk diskusi dan melakukan paparan hasil penelitian mereka. Tidak hanya peneliti di tingkat nasional, peneliti dari luar Indonesia seperti Timor Leste, Singapura, Malaysia, dan Filipina juga ikut berkontribusi dalam kegiatan ini. 

Daftar presenter yang melakukan paparan pada kegiatan ini adalah 83 orang dengan rincian: jumlah pemapar oral secara luring ada 48 orang, pemapar oral daring ada 21 orang, dan pemapar poster ada 14 orang.

Terdapat 5 tema utama yang menjadi pembahasan utama dalam simposium ini:
– Status Populasi dan Habitat Krisis Penyu
– Ancaman Illegal Wildlife Trade dan Perburuan Penyu (Poaching)
– Isu Perikanan (Bycatch) dan Kejadian Terdampar
– Aspek Pengelolaan dan Kebijakan
– Sosial Ekonomi

Selain paparan dari para presenter terkait hasil penelitian mereka, beberapa narasumber kunci baik dari instansi nasional dan internasional juga turut hadir untuk memaparkan materi pada kegiatan ini. Para keynote speaker tersebut diantaranya: 

  1.  Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan – Dit. KKHL KKP
  2. Alexander Gaos – NOAA 
  3. Imam Musthofa Zainudin – Yayasan WWF Indonesia
  4. Halid K. Jusuf – PSDK KKP 
  5. Christine Hoff – Global Marine Turtle Conservation Lead, WWF Coral Triangle Program 
  6. drh. IB Windia Adnyana – Udayana University

Dari simposium ini diharapkan dapat mengevaluasi status upaya konservasi dan pengetahuan kita tentang penyu yang telah berlangsung selama 20 tahun terakhir ini, di skala nasional dan regional, yakni tentang hal-hal yang sudah tercapai, tantangan, status saat ini dan rancangan arah tujuan ke depan. 

(Ratih R. Ayustina)

%d blogger menyukai ini: