Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sudah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia sebagai salah satu langkah menghadapi pandemi Covid-19. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) sudah dilakukan sejak bulan April. Namun himbauan untuk tetap menjaga jarak dengan #DiRumahAja dan Work From Home (WFH) sudah dilakukan sejak pertengahan Maret 2020.
Gaya hidup masyarakat tentu berubah, karena aktivitas di luar rumah sangat dibatasi. Banyak usaha dan bisnis yang ikut terpengaruh, hasil dari masyarakat (konsumen) yang tidak bisa lagi secara bebas bepergian.
Akhirnya banyak usaha perdagangan yang beralih ke online..
Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) telah melaksanakan survey secara online pada tanggal 20 April-5 Mei 2020. Survey yang terkait ‘Dampak PSBB dan WFH terhadap Sampah Plastik di Kawasan Jabodetabek’ ini ditujukan kepada warga Jabodetabek.
Hasil dari survey ini mengungkap bahwa terdapat perubahan tren pada masyarakat. Warga Jabodetabek cenderung lebih sering melakukan belanja online dari yang hanya 1-5 kali per bulan menjadi 1-10 kali per bulan.
Jenis produk yang menjadi favorit di kalangan masyarakat pun berubah. Saat ini produk yang paling sering dibeli masyarakat adalah makanan, sanitasi (disinfektan, APD), dan obat-obatan. Sedangkan untuk produk seperti pakaian, elektronik, kosmetik, mengalami penurunan. Hal ini menunjukan bahwa produk-produk yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat saat ini adalah di sektor pangan dan kesehatan. Keduanya sangat krusial di masa pandemi ini.
Kegiatan perdagangan yang masih berjalan dengan bantuan sarana online, memang baik untuk ekonomi. Namun sayangnya, 96% dari paket belanja online dibungkus dengan bahan plastik. Artinya saat ada peningkatan jumlah belanja online, meningkat pula jumlah plastik yang digunakan.
Plastik yang dimaksud bukan hanya kantong plastik, namun juga selotip, bubble wrap, cling wrap, dan juga kabel tis. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena sampah plastik memiliki dampak yang buruk pada lingkungan (baca: Mikroplastik). Tentunya peningkatan penggunaan plastik tersebut berpotensi meningkatkan volume sampah plastik dan menambah beban pada tempat pembuangan akhir (TPA)
Tips Belanja Online Ramah Lingkungan!
1. Manfaatkan lagi kemasan yang sudah dibersihkan
2. Pilah sampah plastik untuk didaur ulang
3. Meminta opsi pembungkus non-plastik
4. Dukung usaha yang tidak menggunakan pembungkus plastik
Walaupun di masa PSBB ini, yuk tetap peduli pada lingkungan. Hal-hal kecil, walaupun hanya dengan kebiasaan belanja online, pun dapat membuat perubahan (baca: Ekonomi Sirkular)
Maula Nadia
Sumber:
Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI (@lipiindonesia)
*Data survei | Responden N=715, >15 tahun, convenience sampling
Foto: Claudio Schwarz | @purzlbaum (Unsplash)